Jumat, 26 Juli 2013

Jalan - jalan ke Jepang : (Day 1) Tokyo Disneyland

Baiklah, kita lanjut cerita jalan-jalannya.
Itinerary yang kususun padat sangat, tapi hari pertamanya khusus untuk main-main seharian di Disneyland Tokyo. Pancingan buat anakku Matoari, biar dia ngak bosan dengan tujuan wisata yang kupilihkan, biar deh ke Disneyland dulu sampai puas..

Ini nih itinerary kami di Tokyo.
Hari 1 :
- Disneyland Tokyo (full day, dari  pagi sampai malam)

Hari 2 :
- Keliling Asakusa : Kaminarimon, Senso-ji temple, Sumida park and river dan Tokyo skytree
- Ueno Park ( pusat kegiatan Sakura Blossom Festival)
- Harajuku ( Takeshita-dori)
- Meijijingumae Shrine
- Shibuya ( Shibuya big cross dan patung Hachiko)
- Akihabara ( toko -toko elektronik)

Hari 3 :
- Tsukiji fish market
- Tokyo Imperial Palace
- Odaiba (Replika statue of Liberty, Tokyo ferriswheel, Madam Tussaud Tokyo dan Legoland Tokyo

Hari 4 :
- Shinjuku station
- Kawaghuciko lake , Mount Fuji dan Fuji-q highland
- Shinjuku station lagi, lalu berangkat ke kota Kyoto naik midnight bus.

Hmmmmm..padat sekali bukan..? Dan hebatnya semua itinerary yang kurencanakan tercapai semua, bahkan lebih dari itu kamipun sempat melancong ke pasar-pasar tradisional. Ini semua karna ketepatan waktu di Jepang benar-benar terukur, ngak ada yang terbuang karna transportasi yang macet.
  

Hari 1 : Tokyo Disneyland
**************************

Paginya , setelah bermalam di bandara Haneda kamipun berjalan keluar mencari pemberhentian bus  arah ke Tokyo Disneyland. Sesuai dengan petunjuk yang dididapat dari situs resminya  www.tokyodisneyresort.co.jp  , kamipun berjalan ke arah yang ditunjukan oleh google map. Masih enggan  tuh mau tanya sama orang jepang, rada-rada takut hihii... Soalnya sepagi ini lihat orang  Jepang lalu lalang ngak ada yang terlihat jalan santai, semuanya terburu-buru. Ngak enak hati mengganggu orang yang terburu-buru, plus di bandara masih full signal wifi nya, dimaksimalkan deh bertanya sama mbah google saja.

Ketemu tuh tempat pemberhentian bus nya di luar gedung. Tapi alamaak diluar dingin sekali. Aku coba ngukur suhu pagi itu dengan gadgetku, ternyata 8 derjat celcius... Haaaahhh...??? Padahal info suhu yang kudapatkan sebelum berangkat adalah range 12 sd 16 derjat. Apa kabar nanti nih kalau ternyata bakalan sendingin ini seterusnya. Kami masing-masing cuman bawa satu jaket yang tidak terlalu tebal. Ngak ada cara lain nih selain kami pakai baju berlapis-lapis dibagian dalam. Matoari malah pakai lima lapis baju plus satu jaket, baru dia merasa nyaman. Berasa tebal dan bengkak  badan jadinya hihiii, tapi lumayan backpack jadi sedikit kosong dan enteng.

Trus ketemu lagi problem berikutnya, yaitu bagaimana cara beli tiket bus melalui vending mechine. Mesinnya sudah ketemu. Di internet sudah kupelajari cara mengoperasikannya, tapi yang namanya baru pertama kali pegang benda itu , yaa tetap saja bingung.. Lama mata dan jari telunjukku mutar-mutar untuk mencari tombol tulisan 'english'. Ngak ketemu-ketemu juga, kemana ngumpetnya yaa.. Padahal menurut petunjuk mestinya ada.. Tiba-tiba saja tangan Matoari menjulur menekan sebuah tombol, hop...! Semua karakter kanji yang ada dimesin itu berubah menjadi bahasa inggris.. Bener-bener nih, mata bocah 6 tahunan lebih jeli. Kan dianya sering main game di yang ada tulisan cina dan jepang nya, jadi terbiasa.

Tiket berhasil didapat, bus pun datang tepat waktu ngak meleset semenit pun dari jadwal. Hebat.! Kami dan beberapa penumpang lain dipersilakan masuk oleh kernetnya, seolah pidato -pidato dulu, aku ngak paham omongannya ^^.. hihii.. Lalu dia membungkuk-bungkuk dua kali sambil berkata ..arigatao..arigatao gozaimas.., bus kami pun dipersilakan melaju. Kernetnya ngak ikutan berangkat, cuman dadah -dadahan diluar...
Duh, orang jepang.. ! Segitunyaa...! Kami melongo tauuuuu.....!

Perjalanan bus menuju Disneyland kurang lebih satu jam.. Aku sebetulnya mengantuk, tapi tetap kutahan-tahan karna ingin lihat pemandangan kota Tokyo langsung untuk pertama kalinya. Kotanya kelihatan sepi, kendaraan yang lewat pun ngak terlalu ramai. Dibandingkan kendaraan di kota Palembang dipagi hari, masih ramai Palembang. Apalagi dibandingin sama Jakarta, Tokyo kalah telak. Benar-benar diluar bayanganku. Besoknya baru paham tuh kenapa kota Tokyo keliatan sepi di permukaannya, karna orang Jepang bergerak dibawah tanah. Transportasi umum railway ( kereta atas tanah) dan subway (kereta bawah tanah) sangat lancar sekali,  jadi penduduk Tokyo lebih senang naik transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Indonesiaku kapan yaa seperti ini...?? *mimpi*

Sampai deh di gerbang Disneyland. Sopir bus mematikan mesin kendaraan, lalu dia membukakan pintu depan. Sebelum mempersilakan semua penumpang turun dia pidato-pidato lagi sambil membungkuk-bungkukkan kepala.. Arigatau... arigatau.... ^^
Sebelum ke loket karcis kami mampir dulu ke locker tempat penitipan barang. Lockernya dioperasikan dengan koin.. Ada yang 100, 200,400 dan 600 yen, tergantung ukuran. Sampai disana kami pun mulai bingung bagaimana cara mengoperasikan locker koin ini. Disana ngak ada siapa-siapa buat bertanya. Di pojok ruangan berdiri sebuah vending mechine lagi dengan tulisan jepang semua, jadi aku ngak paham ini mesin kegunaannya apa.
Lagi-lagi keajaiban tangan kid traveller yang suka main game Jepang menyelamatkan orangtuanya yang dilanda kebingungan. Matoari mengambil selembar urang kertas seribu yen ditanganku, lalu dimasukan kedalam slot mesin yang membingungkan itu. Seketika keluarlah sepuluh buah pecahan koin seratus yen.. Hihiiii..baru aku paham kalau ini adalah vending machine untuk menukarkan duit kertas menjadi logam, karna locker hanya bisa digunakan dengan uang logam..Hmmmm..beberapa jam pertama di Jepang sudah banyak pengalaman menarik.

Disneyland Tokyo nya rame, baru nyadar kalau hari itu ternyata hari minggu. Baru jam 9 pagi, tapi antrian sudah panjang. Rata-rata yang ngantri muda-mudi Jepang dengan dandanan yang modis. Hari dingin gitu ngak menyurutkan hasrat mereka untuk tetap tampil gaya dengan rok pendek dan sepatu bot. Kuedarkan pandangan kesemua yang ngantri, kalau saja ada muka lndonesia yang kerudungan seperti aku ini ikut ngantri. Tapi ternyata ngak ada, cuman aku dewek'an. Beda banget rasanya dengan atri masuk permainan di Universal Studio Singapore, yag banyak ketemu cuman muka-muka lndonesia.. ^^

Hari itu hujan gerimis, jadi kami pun terpaksa membeli mantel plastik dan sarung tangan. Luar biasa dinginnya, sempat kuukur waktu itu ternyata 5 derjat celcius.. Hikss..ini musim dingin atau musim semi nih..? Membeli mantel dan sarung tangan ditempat wisata bukanlah ide yang bagus. Standar harga di Jepang sudah mahal jadi makin mahal. Tiga helai mantel plastik dan tiga pasang sarung tangan gambar mickey ( si papa tetap pakai sarung tangan mickey karna ngak ada pilihan lain.. hehee) harganya tuh lebih sejutaan kalau dirupiahkan.. Oww my god, ini  baru jam-jam pertama di Tokyo, bagaimana dengan rencana travelling hemat 7 hari berikutnya nih..hiiks..!!

Puas deh main seharian disana, semua wahana pun dicobain.. Ngak ada yang dilewatkan. Awalnya aku sih kurang sreg ke Disneyland ini, maunya ke Disneysea yang hanya ada di Jepang saja. Orang Jepang ni bener-bener deh, suka ngada-adain yang ngak ada di negara lain..hehe..  Di Disneysea katanya permainan nya lebih cocok buat orang gede, kalau Disneyland lebih anak-anak. Tapi karna tujuannya memang buat nyenengin anak, ya gak papa deh kita ke Disneyland saja. Sebetulnya aku ini pecandu taman bermain tematik (theme park) juga, mampir disuatu tempat yang ada theme park nya pasti ngak pernah dilewatkan. Bukan hanya sekedar masuk, tapi nyobain semua wahananya. Jangan kan yang sekelas Disneyland dan Universal studio, setiap kali masuk Ancol saja aku tetap nyobain semua wahananya. Naik bengkaleng di kebun binatang Bukittinggi saja aku juga tetap histeris kegirangan..hehee.. Naik kora- kora dan mobil listrik tiap tahun di Pekan Raya Jakarta jarang aku lewatkan. Kenapa? Masa kecilku kurang bahagia yaa? Hmmm...ngak juga, justru aku memperpanjang masa kecil yang bahagia itu.. ^^

Hampir magrib kami pun pulang ke hotel. Hotel yang kupesan di daerah Asakusa, lumayan jauh dari Disneyland. Jadinya harus tiga kali gonta-ganti railway dan subway menuju kesana. Waktu pertama naik railway di Maihama station yang persis didepan Disneyland, si papa nanya. 'Yakin nih mau naik kereta ini...?'  Rada ngak percaya nih dengan kemampuan istrinya tentang penguasaan peta  Jepang dengan mimpi-mimpi saja hehee... Yakin jawabku.. isyaAllah akan kuantar kan dengan selamat sampai ke hotel yang kami booking...
Tiga kali ganti kereta, kami pun sampai di Kuramae station. APA Hotep Asakusa yang kupesan cuman 100 meter dari pintu keluar Kuramae station..
Sampai juga di hotel itu dengan selamat, saatnya recharge semua energy , termasuk energy gadget.

Berikutnya akan kita lanjutkan dengan cerita perjalanan hari kedua di Tokyo..

6 komentar:

  1. Wah menarik sekali artikelnya mas.
    Jadi pengen ke Tokyo dan kota lainnya di Jepang
    Kalau berkenan silahkan kunjungi postingan saya; Hokkaido, Surga Yang Terdampar Di Jepang http://noprian-blog.blogspot.co.id/2015/12/hokkaido-surga-yang-terdampar-di-utara-jepang.html

    BalasHapus
  2. Wah menarik sekali artikelnya mas.
    Jadi pengen ke Tokyo dan kota lainnya di Jepang
    Kalau berkenan silahkan kunjungi postingan saya:
    Hokkaido, Surga Yang Terdampar Di Jepang

    BalasHapus
  3. Trs kopernya di titipin di mana mbak sb rencku jg mau seperti itu tq

    BalasHapus